Analisis Struktur Batin Dan Makna Pada Puisi “ENGKAU” Karya Muhammad Zuhri
Keywords:
semiotics by riffaterre, heuristics, hermeneutic, poemAbstract
The material object of this study is Engkau poetry by Muhammad Zuhri, while the formal object is semiotics by Riffaterre. In his theory, Michael Riffaterre, introduces two level of reading, i.e. heuristics (mimetic reading, based on the dictionary meaning, characterized by non-gramatical) and hermeneutic reading or retroactive reading (reading decoding process by searching models, matrix, hipogram: actual and potential to get a unity of meaning). The result of this study revealed that Engkau poetry in heuristics reading has not been found its unity of meaning, and it is still scattered and fragmented. In hermeneutic or retroactive reading, potential hipogram depicts the inner journey of the “Aku” lyrics from stagnant stage to the finding of bright spot stage. There are two monumental models in Engkau poetry.
References
Budiman, K. (1999). Kosa semiotika. Yogyakarta: LkiS.
Effendi, D. (1993). Sufisme baru dan sufisme lama: Masalah kontinuitas dan perkembangan dalam esoterisisme Islam, dalam buku Sufisme dan masa depan agama. Jakarta: Pustaka.
Faruk. (1996). Aku dalam semiotika Riffaterre, semiotika Riffaterre dalam Aku. Jurnal Humaniora, III/1996.
Firdaus, F. (1996). Aku dalam semiotika Riffaterre, semiotika Riffaterre dalam Aku. Jurnal Humaniora, III/1996.
Hadi, A. (1995). Hamzah Fansuri: Risalah tasawuf dan puisi-puisinya. Bandung: Mizan.
Hadi, A. (1999). Kembali ke akar kembali ke sumber: Esai-esai sastra profetik dan sufistik. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Hardika, M. (2016). Relasi Hipogramatik Also Sprach Zarathustra karya Friedrich Nietzsche dengan religiusitas: Kajian semiotika Riffaterre. (Tesis). Universitas Gadjah Mada.
Inayati, T., & Nuryatin, A. (2016). Simbol dan makna puisi Menolak Puisi karya penyair Indonesia. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2). https://doi.org/10.15294/SELOKA.V5I2.13078
Isnaini, H. (2023). Semesta sastra (Studi ilmu sastra): Pengantar teori, sejarah, dan kritik. CV Pustaka Humaniora.
Latifi, Y. N. (2013). Puisi 'Ana' karya Nazik Al Malaikah (Analisis semiotika Riffaterre). Jurnal Adabiyyat, 12(1). https://doi.org/10.14421/ajbs.2013.12102
Lestari, H. P. (2020). Semiotika Riffaterre dalam puisi 'Balada Kuning-kuning'. Alayasastra (Jurnal Ilmiah Kesusastraan), 16(1). https://doi.org/10.36567/aly.v16i1.535
Nasr, S. H. (1985). Tasawuf dulu dan sekarang (terj. Abdul Hadi WM.). Jakarta: Pustaka Firdaus.
Nasr, S. H. (2003). Ensiklopedia tematis spiritualitas Islam manifestasi. Bandung: Mizan.
Pirmansyah, P., Anjani, C., & Firmansyah, D. (2018). Analisis semiotik dalam puisi 'Hatiku Selembar Daun' karya Sapardi Djoko Damono. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(3). https://doi.org/10.30870/jmbsi.v3i1.3706
Pradopo, R. D. (2014). Pengkajian puisi (Cet. keempat belas). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Purnama, H. (2009). Perbandingan pemikiran Muhammad Zuhri tentang spiritualitas Islam dan pemikiran Imam al-Ghazali tentang al-Akhlak al-Karimah relevansinya dengan sistem pendidikan Islam di Indonesia. (Tesis). Program Pasca Sarjana STAIN.
Riffaterre, M. (1978). Semiotics of poetry. Bloomington & London: Indiana University Press.
Rohmana, J. A. (2015). Sastra sufistik Melayu dan Sunda di Nusantara: Mempertemukan Hamzah Fansuri dan Haji Hasan Mustapa. IBDA’: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 13(1). https://doi.org/10.24090/ibda.v13i1.486
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2002). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Wicaksono, A. (2014). Pengkajian prosa fiksi (edisi revisi). Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.
Winarni, E. W. (2018). Teori dan praktik penelitian kuantitatif, kualitatif, PTK, R&D. Jakarta: Bumi Aksara.